我們只售賣RELX電子煙原裝煙彈,一顆煙彈可以使用3-5天。 提供100%原裝正品RELX煙彈,悅刻菸彈, 各種不同口味齊全,正品RELX專用煙彈現貨快速發貨。 選擇RELX悅刻電子菸煙彈,不要猶豫,按下加入購物車,為你將要到來的時尚和愉快下單!
Empat Nara Sumber Seminar (Koleksi : IDKITA)
Dalam rangka ulang tahun IIDI (Ikatan Isteri Dokter Indonesia) ke 60, DPD IIDI bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), BKKBN, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar pelindungan terhadap anak, dengan mengangkat tema “Menjadi Orang Tua Hebat Melalui Penyiapan Generasi Emas” dengan sub tema Dukung Deklarasi: “Stop Kekerasan Terhadap Anak”. Yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 14 Februari 2015 jam 08.00 sd 13.45 WIB, bertempat di Grasia Convention Hall, Hotel Grasia Jl. Guntur 7-9 Gajahmungkur Semarang.
Peserta Seminar (Koleksi IDKITA)
Sebagai pembicara atau nara sumber dalam seminar tersebut adalah Ibu DR. Dewi Motik Pramono M.Si, Psikolog Ibu Dra. Frieda NRH, Bapak Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNASPA) dan IDKITA yang diwakili oleh Koordinator nasional Mas Valentino.
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilian IIDI sejawa tengah, juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi se Jawa Tengah dengan mengikutsertakan masyarakat umum. Sehingga jumlah peserta yang hadir kurang lebih 400 orang termasuk undangan.
Setelah acara seremonial, sambutan-sambutan dan pemotongan tumpeng sebagai tanda puncak perayaan ulang tahun IIDI ke 60. Seminar dibuka oleh moderator, dengan menghadirkan pembicara pertama Ibu DR. Dewi Motik Pramono M.Si.
Kepada peserta, Ibu Dewi membahas dan menghadirkan beberapa fakta tentang kekerasan anak di Indonesia, dan menekankan pentingnya penanganan masalah kekerasan anak secara serius karena Indonesia kini telah memasuki keadaan darurat Nasional masalah kekerasan anak.
Ibu Dr. Dewi Motik Pramono., M.Si Memaparkan Materi (Sumber : IDKITA)
Setelah pemaparan Ibu Dewi, giliran mas Valentino, membahas kekerasan anak yang terjadi sebagai dari penyalahgunaan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dewasa ini. Salah satu penekanan yang dikemukakan adalah masalah pornografi sebagai salah satu pemicu kekerasan seksual pada anak, baik oleh orang dewasa atau di kalangan anak itu sendiri. Selain itu IDKITA juga menghadirkan berbagai fakta lain tentang modus kekerasan online pada anak, sekaligus memberikan solusi dalam mencegah dan meminimalisir terjadinya kekerasaan pada anak secara online.
Mas Valentino Memaparkan Materinya (Sumber : IDKITA)
Seperti halnya Kolaborasi IDKITA bersama ibu Dewi yang telah beberapa kali melaksanakan seminar yang sama dengan dukungan Kowani dan PT Indosat pada tahun 2014. Kali ini, mereka kembali menekankan perlunya meningkatkan kepedulian orang tua untuk lebih mengawasi anak dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya media sosial. Sekaligus mendorong berbagai pihak untuk dapat mengedukasi anak-anak dalam memanfaatkan TIk secara baik, produktif, kreatif, dan inovatif sebagai salah satu cara meminimalisir dampak penyalahgunaan TIK terhadap kekerasan anak sekaligus meningkatkan pendidikan, bakat dan prestasi anak.
Setelah pemaparan IDKITA dan Ibu Dewi, Ibu Dra. Frieda NRH selaku psikolog memaparkan kekerasaan anak dalam tinjauan psikologi anak. Salah satu masalah yang diangkat adalah bahwa orang tua maupun dunia pendidikan, secara sadar telah melakukan kekerasan pada anak dan terus dipelihara sehingga kekerasan pada anak bukanya dapat dicegah malah membuat semakin “parah” terjadinya kekerasaan pada anak dari waktu ke waktu.
Sebagai nara sumber terakhir, tentu paparan Bapak Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNASPA) merupakan bagian penting untuk menyajikan berbagai fakta tentang kekerasan anak di Indonesia sekaligus memberikan pemahaman mengenai arti kekerasan anak sesuai dengan pengertian undang-undang sekaligus memberikan contoh konkrit kekerasan anak yang terjadi di dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua.
Bapak Arist Merdeka Sirait Memaparkan Materinya (Koleksi : IDKITA)
Apa yang dipaparkan oleh Bapak Arist melengkapi materi nara sumber sebelumnya, karena fakta pelaporan kekerasan pada anak yang ditangani Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNASPA) menjadi referensi utama dalam upaya pencegahan, penangannan dan penindakan pelanggaran terhadap masalah kekerasan anak di Indonesia.
Setelah pemaparan ke empat nara sumber, dilanjutkan dengan Tanya jawab dari peserta, yang sebagian besar bertanya kepada mas Valentino tentang masalah penyalahgunaan TIK dikalangan anak, dan berbagai solusi agar anak dapat terhindari dari kekerasan secara online khususnya dapat memproteksi diri dari pemicu kekerasan seksual yaitu pornografi, sexting dan lain sebagainya. Selain dijawab langsung, mas Valentino juga memberikan kesempatan kepada nara sumber lain untuk melengkapi solusi yang dapat ditindaklanjuti oleh orang tua.
Oleh sebagian peserta, seminar mungkin terasa singkat, sehingga sebagian dari mereka menginginkan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di organisasi mereka maupun cabang IDII lain di jawa tengah. Termasuk IDKITA telah diminta untuk melaksanakan beberapa kegiatan serupa untuk beberapa bulan ke depan.
Semoga apa yang diupayakan IDKITA dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan mendapat dukungan positif dari berbagai pihak. Semoga…
Diposting di Kompasiana : 16 Februari 2015 08:24:24
6 September 2021
30 Desember 2016
30 Desember 2016
30 Desember 2016