Kamis , 28 Januari 2021
  • Home
  • Kontak Kami

IDKITA Community

Hentikan Kekerasan Pada Anak
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
    • Pendaftaran Sukarelawan
    • Permohonan Kegiatan
    • Konsultasi dan Pengaduan
  • kegiatan
  • Artikel
  • Berita
  • Tutorial
    • Parenting Control
    • Tips dan Trik
  • Parenting
    • Artikel Parenting
    • Aplikasi Parenting Control
      • Aplikasi Android
      • iOS
      • Blackberry
      • Windows Phone
  • Galeri Video
  • FAQs
    • FAQ Pedofilia
Artikel
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
  • Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
  • Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
You Are Here: Home » Artikel » Menjaga Privasi dan Aktivitas Online dari Pelacakan

Menjaga Privasi dan Aktivitas Online dari Pelacakan

Posted by :Tovanno Valentino Posted date : 13 September 2014
13702414681911075453

Ilustrasi (blog.myid.com)

Mungkin tidak semua orang peduli dengan aktivitas mereka selama berselancar di internet. Isu privasi seolah-olah hanyalah merupakan wacana biasa, tidak perlu dibesar-besarkan, selama pengguna merasa nyaman menggunakan segala fasilitas online, mereka memilih untuk tidak menggubris  persoalan privasi.

Ya, semua itu adalah pilihan. Oleh karenanya, ketika membahas masalah privasi tidak semua orang tertarik.

Terlepas dari mereka yang tidak peduli, ternyata ada juga pengguna internet yang menganggap bahwa masalah privasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan selama mereka memanfaatkan internet. Beberapa diantaranya telah mengatur privasi mereka di jejaring sosial, khusunya Facebook. Mulai dari pengaturan “tagging” hingga pembatasan berbagi foto maupun status mereka.

Semua terlihat simple, dengan mudah mereka mengatur privasi di jejaring sosial, kemudian merasa aman ketika berselancar mengujungi berbagai situs yang tersebar di jagat maya atau beraktivitas di blog pribadi mereka.

Namun ketika masalah pembajakan akun, maraknya iklan pornografi yang muncul pada brwoser, atau virus/malware seperi worm yang mampu mengacak-acak daftar alamat email kemudian mengirimkan “Spam mail” atas nama pemilik, banyak orang kemudian kuatir dan mencari penyebab dan solusinya. Beberapa jawaban kemudian ditemukan bahwa kebiasaan mengunduh software gratis, menjelajahi situs-situs dewasa atau “berbahaya” dan tergiur link/tautan phising yang biasanya membuat pengguna internet penasaran adalah biang keladinya.

Melalui cara yang  lebih canggih, ancaman privasi tidak hanya terbatas pada beberapa hal di atas. Ternyata situs-situs yang dianggap “aman” pun berkontribusi dalam masalah privasi pengguna karena melibatkan “pihak ketiga” dalam membangun fasilitas situs mereka. Pihak ketiga ini dikenal dengan nama Tracking companies.

Anda mungkin tidak mengenali nama-nama perusahaan yang melakukan pelacakan terhadap data dan informasi aktivitas online anda. Rupanya memang hal ini yang diinginkan mereka, bersembunyi di balik fasilitas-fasilitas sebuah situs.

Tracking companies atau perusahaan pelacakan merupakan bagian dari jaringan besar pengiklan di internet yang biasanya menggunakan cookie (tracking cookie), web bugs, dan teknologi pelacakan lain untuk mengumpulkan informasi tentang anda saat  menjelajahi berbagai web.

Perusahaan-perusahaan ini bahkan dapat membuat profil online anda yang berisikan informasi mengenai situs-situs yang anda kunjungi, apa yang anda cari melalui search engine, artikel yang anda baca, informasi produk/jasa yang anda beli secara online, video yang anda tonton dan aktivitas online lainnya.

Perusahaan menggunakan profil tersebut untuk berbagai tujuan, mulai dari sekedar mengganggu anda dengan iklan online bertarget atas dasar informasi aktivitas online anda, hingga menjual data anda ke pihak lain.

Bagaimana perusahaan-perusahaan ini menghasilkan uang?

Katakanlah anda membuka situs favorit anda, kompasiana.com. Situs ini secara tidak langsung telah membuat kesepakatan dengan beberapa jaringan iklan yang berbeda karena memasang fasilitasnya.

Sebagai contoh, jika anda menggunakan extensions Disconnect pada chrome, anda dapat melihat beberapa situs ketiga yang merupakan jaringan iklan dimaksud. Diantaranya terdapat 12 tracking companies yang langsung diblok oleh Disconnect.

13702416111396040384

Screenshot extensions disconnect untuk situs kompasiana.com menggunakan chrome

Atau jika anda menggunakan extensions DoNotTrackMe, anda dapat melihat 2 jejaring sosial dan 3 perusahaan yang melakukan pelacakan saat anda melihat situs kompasiana.com

13702417481532486912

Screenshot extensions DoNotTrackMe untuk situs kompasiana.com menggunakan chrome

Perusahaan-perusahaan pelacakan tersebut mendapatkan uang dengan beberapa cara, antara lain dengan menjual informasi tentang kunjungan anda ke perusahaan lain atau mereka menampilkan iklan yang ditargetkan berdasarkan pada informasi yang mereka sudah tahu tentang anda.

Iklan non-target reguler didasarkan pada isi halaman web. Misalnya, jika Anda mengunjungi sebuah situs yang berisikan informasi tentang gitar, pemilik situs akan menyediakan iklan lain pada halaman web yang berhubungan dengan gitar, misalnya mendapatkan pelajaran gitar, membeli senar gitar, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, iklan yang ditargetkan didasarkan pada aktvitas anda yang sudah dimiliki mereka. Misalnya, jika anda pernah mencari informasi tentang perjalanan ke Jerman dan memeriksa beberapa situs tentang hal itu, pelacak akan tahu kalau anda tertarik pada informasi tentang Jerman, dengan begitu mereka akan memunculkan iklan yang terkait dengan jerman pada setiap situs yang mendukung iklan bertarget.

Tidak heran, ketika ada pengguna internet yang merasa resah karena munculnya iklan pornografi pada beberapa web melalui browser mereka. Selain karena ulah adware atau malware lain, peran situs pelacakan ternyata ikut berperan penting.

Dengan demikian, silahkan menentukan sikap untuk menjaga aktivitas anda selama online karena dapat mengganggu privasi yang perlu juga anda jaga.

Diposting di Kompasiana.com 03 June 2013 | 13:51

Mengatur Parental Controls pada Windows 7 (Tutorial Lanjutan)
Ini Caranya Menutup Akun Facebook Untuk Selamanya

About Tovanno Valentino

Founder

Related posts

  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    30 Desember 2016

  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan ...

    30 Desember 2016

  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax ...

    30 Desember 2016

  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk ...

    30 Desember 2016

  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
  1. Popular
  2. Recent
  • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    5 Agustus 2014
  • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    24 November 2012
  • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    17 Desember 2012
  • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    26 November 2012
  • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    19 September 2012
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    30 Desember 2016
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    30 Desember 2016
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    30 Desember 2016
  1. Recent Posts

    • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      30 Desember 2016
    • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      30 Desember 2016
    • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      30 Desember 2016
  2. News in Pictures

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
    Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
    Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
    #NyalaUntukYuyun: Perangi Kekerasan Seksual Pada Anak!!
    Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan “Sex Tourism”
    IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying Terhadap anak
    HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA Mengisi Seminar Tentang Kekerasan Anak
    IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak
    Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Indonesia
    Justeru MA yang Mengancam Terjadinya “Kiamat” Internet di Indonesia
    Dibalik Kisah Sebuah Sekolah “Kumuh” di Tengah Kota Ambon
    Memahami Cyberbullying dan Cyberstalking Secara Sederhana
    Sosialisasi Pemanfaatan TIK di Universitas Kristen Indonesia Maluku
    Tidak Semua Pedofil Memiliki Gangguan Jiwa
    Indar Atmanto di Mata Saya
  3. Popular Posts

    • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      5 Agustus 2014
    • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      24 November 2012
    • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      17 Desember 2012
    • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      26 November 2012
    • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      19 September 2012
  4. Kontak Kami

    Email :
    info@idkita.or.id
    Pengaduan/Konsultasi:
    aduan.idkita@gmail.com
    Phone (SMS) : 081328506987

    Konsultasi :
    valentino@idkita.com
    BB : 2BA9795D
    WA: 081212974432 (Konfirmasi Melalui SMS)
    Waktu : 18:00 - 22:00 WIB
  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
© Copyright 2013, IDKITA Community All Rights Reserved. | Powered by WordPress | Designed by Idkita