Aplikasi Mobile “parenting Control” saat ini memang sudah cukup banyak dikembangkan untuk dapat digunakan di beberapa operating sistem mobile. Tergantung setiap orang tua memilihnya untuk digunakan dalam mengamankan dan megawasi anak dalam memanfaatkan smartphone.
Salah satu aplikasi yang sudah teruji dan memiliki fitur yang cukup lengkap dan terkemuka saat ini adalah NQ Family Guardian. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Indosat dalam kegiatan “Workshop Parenting Control”, yang diselenggarakan di Gedung Indosat, Jakarta, pada Sabtu, 7 Desember 2013.
Kegiatan “Workshop Parenting Control” ini terselenggara atas kerjasama KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) dan IDKITA Kompasiana dengan dukungan PT Indosat dan di buka secara langsung oleh Ketua Umum KOWANI, Ibu Dewi Motik.
Inilah aplikasi yang direkomendasi oleh Indosat sebagai kepedulian mereka terhadap masalah penyalahgunaan Smart Phone di kalangan anak dan remaja. Indosat telah melakukan kerjasama dengan NQ Mobile untuk memberikan harga berlangganan aplikasi ini dengan harga yang murah bagi pelangganan Indosat (tentunya yang dgunakan pada smartphone anak), yaitu Rp. 5.000/bulan per smartphone. Untuk operator lain dikenakan biaya US $ 4,99 per bulan atau US $ 34.99/tahun untuk setiap smartphone yang dipasang aplikasi ini.
Bagi pengguna android, jika anda ingin mencoba aplikasi ini, diberikan waktu selama satu bulan untuk mencobanya.
Dalam paparanya, nara sumber Indosat, Ibu Ine, menerangkan beberapa fitur yang menjadi kelebihan aplikasi ini.
Mengantur dan Memomonitor Panggilan dan Pesan pada smart phone anak.
Memantau Lokasi Anak Anda
Memantau Album Foto (Camera) Anak
Kapan saja anda memeriksa foto atau gambar yang disimpan oleh anak anda ketika mereka mengambil foto/gambar tersebut menggunakan kamera pada smartphone.
Memantau dan Mengatur Keamanan Anak Dalam Berselancar
Mengatur Aplikasi Mobile yang Aman untuk Anak
Proses Install
Bagaimana Orang Tua Memantau Aktivitas Anak?
Laporan aktvitas dan monitoring yang dijelaskan di atas berbasis web, dapat diakses melalui alamat https://family.nq.com/loginForm.do dengan terlebih dahulu memasukan alamat email dan password yang telah di buat. Melalui web ini juga, orang tua dapat merubah perubahan pengaturan (setting) tanpa harus dilakukan pada smartphone anaknya.
Sesuai prosedurnya, jika anak ingin membuang aplikasi ini dari smartphonenya, dia harus memasukan alamat email dan password orang tua sesuai proses pendaftaran di atas. Walau demikian banyak cara yang dapat dilakukan anak, agar tidak terawasi oleh orang tua. Oleh karena itu menurut mas Valentino , sebagai nara sumber IDKITA Kompasiana sebaiknya anak diberitahu alasan mengapa aplikasi ini dipasang oleh orang tua. Perlu dilakukan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. untuk melakukan pengaturan fitur disesuaikan dengan usia anak, seperti juga disediakan oleh Aplikasi ini untuk beberapa kelompok usia.
Tidak semua fitur harus diaktifkan, namun semua ini dikembalikan ke orang tua, karena terdapat beberapa fitur yang memang diperlukan seperti tombol panic atau check in untuk melaporkan posisi anak secara real time
Mas Valentino juga menambahkan, bahwa aplikasi seperti ini dapat saja disalahgunakan oleh orang dewasa didalam melakukan penyadapan terhadap orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, beliau mengingatkan untuk memanfaatkan aplikasi yang sejenis, peting untuk memperhatikan hukum yang berlaku di Indonesia, antara lain penyadapan dan hak-hak privasi.
Penanganan Anak yang Bermasalah dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Selian membahas soal Aplikasi Parenting Control, kegiatan ini juga mendatangkan dua orang Psikolog, asisten Dr. Inneke, yaitu Bapak Yeremia dan Bapak Bayu. Mereka berdua memaparkan beberapa hal yang terkait dengan masalah kecanduan smartphone pada anak dan remaja, dimana terungkap (menurut penelitian mereka), anak perempuan justeru lebih kecanduan daripada anak laki-laki..
Dijelaskan pula pengaruh pornografi terhadap tumbuh kembang anak, dan beberapa cara penanganan anak dan remaja yang bermasalah dengan penyalahgunaan internet pada khususnya.
***
Menanggapi pelaksaaan kegiatan ini, KOWANI (Kongres Wanita Indonesia), akan melakukan kegiatan yang sama dalam waktu dekat ini dan akan menghimpun lebih banyak lagi orang tua yang peduli tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kommunikasi (TIK) di Indonesia, baik dalam mencegah penyalahgunaannya maupun untuk dapat dimanfaatkan secara cerdas, kreatif dan produktif seperti yang telah dicanangkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Ilustrasi (family.nq.com)
*Ditayangkan di Kompasiana, pada tanggal 09 December 2013 | 00:13