Sabtu , 6 Maret 2021
  • Home
  • Kontak Kami

IDKITA Community

Hentikan Kekerasan Pada Anak
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
    • Pendaftaran Sukarelawan
    • Permohonan Kegiatan
    • Konsultasi dan Pengaduan
  • kegiatan
  • Artikel
  • Berita
  • Tutorial
    • Parenting Control
    • Tips dan Trik
  • Parenting
    • Artikel Parenting
    • Aplikasi Parenting Control
      • Aplikasi Android
      • iOS
      • Blackberry
      • Windows Phone
  • Galeri Video
  • FAQs
    • FAQ Pedofilia
Artikel
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
  • Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
  • Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
You Are Here: Home » Laporan Kegiatan » Sebagian Besar Siswa SD Sudah “Biasa” Melihat Konten Porno di Internet

Sebagian Besar Siswa SD Sudah “Biasa” Melihat Konten Porno di Internet

Posted by :Deasy Maria Posted date : 26 November 2013

100.000 istilah pencarian yang terkait dengan pelecehan atau kekerasan seksual pada anak sudah dibersihkan oleh Google, seperti yang katakan oleh direktur komunikasi Google, Peter Barron diberitakan oleh BBC (19/11/2013).

Melalui pemberitaan yang sama, Google dan Microsoft (bing), dua perusahaan mesin pencari terkemuka saat ini telah sepakat untuk mempersiapkan algoritma baru (software instructions) yang akan mencegah pencarian yang terkait dengan pelecehan seksual pada anak. Algoritma baru ini akan membuat lebih sulit untuk menemukan gambar pelecehan anak secara online.

Sebagai langkah awal, perkenalan software pembatasan pencarian ini akan diluncurkan di Inggris, sebelum diperluas ke negara-negara lain, baik berbasis berbahasa Inggris dan 158 bahasa lain dalam enam bulan ke depan.

Usaha yang perlu didukung, seperti juga dengan apa yang telah dilakukan oleh Trust Positif Kominfo dan Yayasan DNS Nawala yang kita kenal di Indonesia.

Walau begitu, ada yang meragukan mesin pencari dapat membersihkan secara total seluruh konten pornografi.  Kita lihat saja nanti enam bulan ke depan. Namun bila melihat perkembangan belakangan ini, perlu diakui bahwa untuk menemukan gambar pornografi di Google sangat mudah ditemui oleh anak-anak, walau keyword yang mereka gunakan tidak mengandung kata atau frasa pornografi.

Inilah kenyataannya bahwa sengaja maupun tidak disengaja, anak-anak kita dapat dengan mudah menemukan konten porno di internet, bukan saja melalui mesin pencari tetapi juga melalui jejaring sosial lainnya. Bahkan ada yang mengakui hal itu sudah biasa ditemukan.

Jawaban yang sama juga diperoleh oleh relawan IDKITA Kompasiana saat melakukan dialog bersama siswa dan siswi SD Ar-Rahman Motik, Jakarta, pada Senin, 25 November 2013 kemarin, di mana mereka mengakui baik secara langsung dalam dialog maupun dalam angket yang mereka isi. Bahkan ada beberapa diantaranya mengaku pernah mencoba untuk menonton video porno.

Mengapa pertanyaan ini dikemukakan oleh relawan IDKITA Kompasiana? Mungkin bagi sebagian orang, tidak perlu atau tabu ditanyakan kepada anak-anak, apalagi masih sekolah dasar. Namun kami merasa perlu mempertanyakan hal tersebut bukan dalam tujuan membahas di mana dan bagaiamana mereka menemukannya, karena dapat menimbulkan rasa penasaran bagi siswa-siswa yang lain.

13854535289956314

13854535761369334662

IDKITA terpanggil untuk mengarahkan dan membimbing mereka agar tidak menelusuri lebih jauh konten-konten pornografi tersebut, memberitahukan dampak dan bahayanya, serta mengajak mereka untuk terbiasa melaporkan kepada orang tua, guru, keluarga, pemerintah atau dapat ditujukan kepada komunitas atau organisasi yang bergelut untuk mengatasi dampak buruk pemanfaatan internet di kalangan anak dan remaja. Kepada mereka juga ditekankan, bila menemukannya harus segera melaporkan bukan sebaliknya saling memberitahukan kepada sesama teman lainnya.

Dialog yang bersahaja dan rileks ini, juga menampilkan beberapa video agar dapat menarik perhatian sekaligus memotivasi mereka. Selain video kampanye internet sehat dan aman yang dibuat Kemenkominfo, terdapat beberapa video yang berisi ajakan agar mereka dapat berprestasi dan kreatif dalam memanfaatkan internet.

Dialog bersama siswa-siswi kelas 5 dan 6 ini berlangsung dari jam 8 hingga 10 pagi, kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama orang tua dan guru mulai pukul 10 hingga 12 siang.

Dalam sesi ke dua bersama orang tua, relawan IDKITA yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Mas Valentino, Mbak Chia dan Mas Choirul berdiskusi bersama orang tua tentang hasil dialog bersama putra-putrinya pada sesi pertama sekaligus memaparkan beberapa hal tentang fakta penyalahgunaan internet dan beberapa tips sederhana dalam menanggulanginya.

13854536381228668702

Dialog pada sesi kedua ini berjalan cukup lancar dan menarik perhatian para orang tua. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan serta harapan mereka agar IDKITA dapat menyelenggarakan workshop untuk membahas lebih dalam tentang langkah pengamanan peralatan TIK yang dimiliki oleh anak-anak mereka.

Sosialisasi, workshop serta dialog ini diselenggarakan atas dasar MOU yang ditandatangani antara KOWANI (Kongres Wanita Indonesa) dengan IDKITA Community beberapa waktu lalu, dan dapat terselenggara dengan lancar juga berkat dukungan PT. Indosat

Ke depan, masih banyak rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh IDKITA bersama KOWANI dan akan menggandeng berbagai pembicara ahli, praktisi, aktivis, dan organisasi lain dalam mengedukasi orang tua, guru maupun anak dan remaja,

Semoga rangkaian kegiatan ke depannya dapat berguna untuk diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas, khususnya dalam meningkatkan kepedulian bersama terhadap penyalahgunaan TIK dikalangan anak dan remaja, sekaligus merangsang mereka untuk dapat memanfaatkan TIK secara cerdas, kreatif dan produktif (CAKAP) yang sudah dicanangkan oleh kementrian Komunikasi dan Informatika dibawah koordinasi Direktorat Pemberdayaan Informatika.

Sumber gambar: Koleksi IDKita

*Ditayangkan di Kompasiana, pada tanggal 26 November 2013 | 15:15

Kaum Manula Pun Prihatin dengan Pemanfaatan TIK di Indonesia
Amankan Anak Menggunakan Smartphone Dengan “NQ Family Guardian”

About Deasy Maria

Sekjen IDKITA

Related posts

  • Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan “Sex Tourism”

    Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan ...

    20 Maret 2016

  • IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying Terhadap anak

    IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying ...

    13 Mei 2015

  • HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA Mengisi Seminar Tentang Kekerasan Anak

    HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA ...

    16 Februari 2015

  • IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak

    IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah ...

    16 Februari 2015

  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
  1. Popular
  2. Recent
  • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    5 Agustus 2014
  • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    24 November 2012
  • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    17 Desember 2012
  • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    26 November 2012
  • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    19 September 2012
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    30 Desember 2016
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    30 Desember 2016
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    30 Desember 2016
  1. Recent Posts

    • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      30 Desember 2016
    • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      30 Desember 2016
    • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      30 Desember 2016
  2. News in Pictures

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
    Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
    Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
    #NyalaUntukYuyun: Perangi Kekerasan Seksual Pada Anak!!
    Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan “Sex Tourism”
    IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying Terhadap anak
    HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA Mengisi Seminar Tentang Kekerasan Anak
    IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak
    Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Indonesia
    Justeru MA yang Mengancam Terjadinya “Kiamat” Internet di Indonesia
    Dibalik Kisah Sebuah Sekolah “Kumuh” di Tengah Kota Ambon
    Memahami Cyberbullying dan Cyberstalking Secara Sederhana
    Sosialisasi Pemanfaatan TIK di Universitas Kristen Indonesia Maluku
    Tidak Semua Pedofil Memiliki Gangguan Jiwa
    Indar Atmanto di Mata Saya
  3. Popular Posts

    • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      5 Agustus 2014
    • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      24 November 2012
    • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      17 Desember 2012
    • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      26 November 2012
    • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      19 September 2012
  4. Kontak Kami

    Email :
    info@idkita.or.id
    Pengaduan/Konsultasi:
    aduan.idkita@gmail.com
    Phone (SMS) : 081328506987

    Konsultasi :
    valentino@idkita.com
    BB : 2BA9795D
    WA: 081212974432 (Konfirmasi Melalui SMS)
    Waktu : 18:00 - 22:00 WIB
  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
© Copyright 2013, IDKITA Community All Rights Reserved. | Powered by WordPress | Designed by Idkita