Selasa , 2 Maret 2021
  • Home
  • Kontak Kami

IDKITA Community

Hentikan Kekerasan Pada Anak
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
    • Pendaftaran Sukarelawan
    • Permohonan Kegiatan
    • Konsultasi dan Pengaduan
  • kegiatan
  • Artikel
  • Berita
  • Tutorial
    • Parenting Control
    • Tips dan Trik
  • Parenting
    • Artikel Parenting
    • Aplikasi Parenting Control
      • Aplikasi Android
      • iOS
      • Blackberry
      • Windows Phone
  • Galeri Video
  • FAQs
    • FAQ Pedofilia
Artikel
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
  • Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
  • Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
You Are Here: Home » Artikel » Parenting » Memahami Remaja Labil Berdasarkan Perkembangan Otak Mereka

Memahami Remaja Labil Berdasarkan Perkembangan Otak Mereka

Posted by :Deasy Maria Posted date : 1 Maret 2013

Young girl texting

Punya anak remaja? Bagaimana anda menghadapi mereka di era teknologi yang serba maju dewasa ini? Pusing atau malah biasa-biasa saja? Apalagi melihat kenyataan bahwa remaja sekarang banyak mengalami permasalahan dengan perilaku dan pergaulan mereka. Walau putri semata wayang saya belum berusia remaja, namun kadang sulit menghadapinya. Kemauannya keras dan keukeuh kalau sudah kepingin sesuatu. Belum terbayang ketika ia remaja nanti, namun sudah menjadi tanggung jawab saya mempersiapkannya pada masa-masa itu,

Melihat tingkah polah keponakan saya yang kini telah remaja, saya jadi ngelus dada sendiri. Sifat pemberontak dan maunya sendiri kadang membuat orang tuanya pusing tujuh keliling. Tapi apa mau dikata, karakter anak sudah terbentuk sejak kecil, kini harus ada upaya ekstra dari orang tuanya untuk mengawasi dan membimbingnya agar tidak melakukan tindakan yang ceroboh dan mengganggu masa depannya nanti.

Mungkin mudah ketika saya memiliki pendapat sendiri dalam menangani remaja yang labil. Kelihatannya gampang namun saya sendiri belum tentu bisa menanganinya dengan baik. Oleh karena itu, wajar jika saat ini saya harus was-was untuk mendidik si kecil   sebaik mungkin agar di masa remajanya nanti saya tidak jadi pusing ‘dua ratus’ keliling 😀 .

Seperti yang ditulis oleh Livescience pada 22 April 2011, 10 Facts Every Parent Should Know about Their Teen’s Brain yang kemudian diterjemahkan dan diberitakan ulang oleh Detik Health pada tanggal 3 Oktober 2012,  dengan judul  10 Perubahan di Otak Remaja yang Bikin Galau dan Labil, orang tua memang harus memahami hal ini.

Berapa usia anak yang disebut remaja itu? Menurut Deswita, (2006:192) yang ditulis melalui wikipedia, Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian yaitu pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun. Sedangkan dalam artikel di atas, disebutkan usia remaja yaitu pada rentang antara 11 – 19 tahun.  Dengan demikian, orang tua yang memiliki anak jelang usia 10 atau 11 tahun setidaknya perlu memberikan perhatian khusus

Perkembangan otak remaja yang dibahas dalam artikel tersebut dikatakan akan mengalami puncaknya pada usia 11 tahun untuk anak perempuan dan 12 tahun untuk anak pria, otak mereka mulai mekar, yang artinya pada usia tersebut ketrampilan kognitif (Piaget: kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan) dan kemampuan baru akan muncul. Terjadi  lompatan besar dalam perkembangannya.

Memiliki kemampuan berpikir yang baru adalah salah satu diantara perkembangan otak mereka.  Otak remaja menjadi lebih efektif dalam mengolah informasi.  Remaja mulai memiliki kemampuan komputasi dan belajar mengambil keputusan seperti orang dewasa. Oleh karena itu, tidak heran jika mereka kadang keukeuh dengan pendiriannya karena menganggap mereka bukan lagi anak kecil yang harus dituntun dan dinasehati terus menerus.

Walau demikian, ada orang tua yang membiarkan anak mereka mengambil keputusan sendiri bahkan ada kecenderungan ‘cuek’,  kelihatannya baik dan wajar agar anak diajarkan untuk dewasa, namun orang tua harus memahami bahwa anak masih dipengaruhi emosi  karena otaknya lebih mengandalkan sistem limbik (Medical Encyclopedia: struktur otak manusia  yang mendukung berbagai fungsi termasuk emosi, perilaku, memori jangka panjang, dan penciuman) yang masih mengedepankan emosi ketimbang korteks prefrontal (psikologis : adalah fungsi eksekutif yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara pikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, lebih baik dan terbaik, yang sama dan berbeda, prediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan kontrol sosial) yang mengolah informasi secara rasional.

Dikatakan selama masa remaja, sistem limbik lebih mendominasi perilaku remaja  dalam kemampuan perencanaan, pengendalian dorongan dan daya nalar yang lebih tinggi.  Bersamaan dengan perubahan hormonal, dominasi sistem limbik  membuat gejolak emosi lebih intens, misalnya kemarahan, ketakutan, agresi, kegembiraan dan daya tarik seksual.

Mencoba hal yang baru adalah salah satu kajian dalam perkembangan otak anak dimana ketika mereka berada di tengah kesenangan dalam memperoleh keterampilan atau hal-hal yang baru yang menarik perhatiannya, terutama dalam kaitannya dengan perilaku sosial. Sering coba-coba adalah salah satu tindakan yang dapat membahayakan atau merugikan diri mereka sendiri. Bahkan kata penilitian tersebut,  orangtuanya sendiri kadang dijadikan sebagai kelinci percobaan.

Terkait dengan keinginan mecoba semua yang baru tersebut, dua hal penting dari 10 point yang diuraikan oleh penelitian tersebut menyebutkan bahwa dengan dominasi sistem limbik dari perkembangan otak mereka, remaja tidak pandai dalam mengukur Risiko dan sangat memperhatikan kata teman.  Oleh sebab itu, para orang tua diharapkan dapat memahami hal ini, sehingga remaja sangat pantas untuk dikawal dan diawasi dalam setiap perilaku mereka.

Karena labil dan ingin agar mereka terlihat berbeda dan dinilai menonjol dari teman sebayanya, remaja kadang ceroboh dalam memilih teman dan gampang terbuai untuk mencoba sesuatu yang beresiko dan merugikan diri mereka.  Hal ini juga yang menyebabkan mereka dapat terlibat untuk mencoba narkoba, terlibat perkelahian atau perilaku lain yang tidak aman.

Dengan demikian, menangani anak remaja bukanlah hal mudah. Sebagai orang tua, diharapkan dapat mendekatkan diri secara emosional agar anak mau terbuka dan menjadikan kita sebagai tempat curhat dan diskusi dalam memecahkan persoalan-persoalan mereka. Akan tetapi, kedekatan diri bersama orang tua tidak berarti bahwa pengawasan dilonggarkan begitu saja.

Ah, mungkin terasa mudah jika belum menghadapinya langsung. Semoga saja saya juga dapat memetik manfaatnya, sebagai bekal untuk mempersiapkan anak saya sebelum memasuki usia remaja nanti.

Sumber Gambar : http://i.dailymail.co.uk

Diposting di Kompasiana : 01 March 2013 | 06:21

Evaluasi Diri Dalam Mendidik Generasi Digital
IDkita dan Kompasianer “Goes To Campus” – Yogyakarta

About Deasy Maria

Sekjen IDKITA

Related posts

  • Tunggu Anak Diperkosa Baru Sadar?

    Tunggu Anak Diperkosa Baru Sadar?

    9 Januari 2014

  • Evaluasi Diri Dalam Mendidik Generasi Digital

    Evaluasi Diri Dalam Mendidik Generasi Digital

    27 Februari 2013

  • Waspada Predator Seksual Online

    Waspada Predator Seksual Online

    24 Oktober 2012

  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
  1. Popular
  2. Recent
  • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    5 Agustus 2014
  • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    24 November 2012
  • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    17 Desember 2012
  • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    26 November 2012
  • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    19 September 2012
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    30 Desember 2016
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    30 Desember 2016
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    30 Desember 2016
  1. Recent Posts

    • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      30 Desember 2016
    • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      30 Desember 2016
    • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      30 Desember 2016
  2. News in Pictures

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
    Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
    Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
    #NyalaUntukYuyun: Perangi Kekerasan Seksual Pada Anak!!
    Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan “Sex Tourism”
    IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying Terhadap anak
    HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA Mengisi Seminar Tentang Kekerasan Anak
    IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak
    Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Indonesia
    Justeru MA yang Mengancam Terjadinya “Kiamat” Internet di Indonesia
    Dibalik Kisah Sebuah Sekolah “Kumuh” di Tengah Kota Ambon
    Memahami Cyberbullying dan Cyberstalking Secara Sederhana
    Sosialisasi Pemanfaatan TIK di Universitas Kristen Indonesia Maluku
    Tidak Semua Pedofil Memiliki Gangguan Jiwa
    Indar Atmanto di Mata Saya
  3. Popular Posts

    • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      5 Agustus 2014
    • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      24 November 2012
    • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      17 Desember 2012
    • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      26 November 2012
    • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      19 September 2012
  4. Kontak Kami

    Email :
    info@idkita.or.id
    Pengaduan/Konsultasi:
    aduan.idkita@gmail.com
    Phone (SMS) : 081328506987

    Konsultasi :
    valentino@idkita.com
    BB : 2BA9795D
    WA: 081212974432 (Konfirmasi Melalui SMS)
    Waktu : 18:00 - 22:00 WIB
  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
© Copyright 2013, IDKITA Community All Rights Reserved. | Powered by WordPress | Designed by Idkita