Minggu , 7 Maret 2021
  • Home
  • Kontak Kami

IDKITA Community

Hentikan Kekerasan Pada Anak
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
    • Pendaftaran Sukarelawan
    • Permohonan Kegiatan
    • Konsultasi dan Pengaduan
  • kegiatan
  • Artikel
  • Berita
  • Tutorial
    • Parenting Control
    • Tips dan Trik
  • Parenting
    • Artikel Parenting
    • Aplikasi Parenting Control
      • Aplikasi Android
      • iOS
      • Blackberry
      • Windows Phone
  • Galeri Video
  • FAQs
    • FAQ Pedofilia
Artikel
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
  • Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
  • Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
You Are Here: Home » Artikel » Parenting » Evaluasi Diri Dalam Mendidik Generasi Digital

Evaluasi Diri Dalam Mendidik Generasi Digital

Posted by :Deasy Maria Posted date : 27 Februari 2013

stk201906rke

Menjadi orang tua untuk generasi digital tidaklah mudah, apalagi bagi mereka yang menganggap dirinya “super sibuk”. Sering kali kita mengabaikan dan menutup mata pada kenyataan bahwa anak-anak kita telah banyak menghabiskan waktu dengan “dunia” baru mereka dan terpengaruh dengannya. Dunia yang menjanjikan berbagai hiburan, pergaulan, keterampilan maupun ilmu pengetahuan. Namun seiring dengan itu pula, kadang kita menganggap remeh terhadap ancaman di balik itu semua.

Sejak tahun lalu, ketika saya bersama rekan-rekan mendirikan IDKita Kompasiana, banyak sekali materi presentasi bahkan talkshow radio yang saya dapatkan. Bahkan hampir setiap minggu, hingga saat ini, materi-materi itu saya baca dan pelajari sebelum teman-teman membawakannya.

Pertanyaanya, apakah saya benar-benar memahami dan dapat menerapkan semua hal yang positip tersebut dalam kehidupan pribadi dan keluarga saya, khususnya mendidik putri saya? Jujur, tidaklah mudah. Namun inilah tantangannya.

Dalam perjalanan waktu, saya memang merasa harus “memaksakan” diri untuk mengambil sikap dalam mewujudnyatakan semua pengetahuan yang saya peroleh secara “gratis” tersebut.

Kenapa saya katakan “memaksakan” diri? Karena menurut kata hati saja, rasanya  tidak cukup.

Contoh mudahnya, ketika anak rewel, gadget seolah-olah menjadi “permen” mujarab untuk mendiamkannya.

Ketika kita tak mau diganggu, dengan alasan kesibukan pribadi, peralatan-peralatan canggih tersebut dengan mudahnya kita gunakan sebagai pengalihan perhatian anak. Dengan begitu, kita merasa bebas menikmati dunia kita sendiri dan memaksakan anak terlena dan menjadi terbiasa dengan dunia barunya.

Awalnya mungkin terasa biasa saja, namun kemudian ketika kita sadar bahwa mereka sudah jauh masuk ke dalam dunianya, tergantung bahkan menjadi candu, barulah kita buru-buru membuat aturan dan melarang ini dan itu untuk membatasi mereka. Tanpa sadar,  kita jugalah yang memiliki peran dominan untuk menjerumuskan mereka ke dalam dunia tersebut.

Terlambat? Tidak ada kata terlambat. Kalau memang telah menyadarinya kita harus bisa melakukannya, walau dengan cara “terpaksa” dan mendapat perlawanan dari anak kita sendiri. Kita yang memulai dan memfasilitasi mereka maka kitalah yang harus dapat menanganinya dengan baik.

Cara terbaik dalam menerapkan aturan pada anak dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yaitu dengan memberikan contoh yang baik kepada mereka. Inilah yang saya rasa harus disikapi dengan bijak.

Di dalam menerapkan displin penggunaan gadget, saya “terpaksa” harus membatasi kebiasaan menggunakan gadget di depannya. Bahkan saya rela untuk mematikan telepon genggam saat sedang menghabiskan waktu bersama dengannya. Begitu pula ketika mengerjakan pekerjaan kantor atau komunitas di rumah, saya harus dapat menyiasati waktu yang tepat agar anak maupun suami tidak merasa terganggu.

Saya tidak tahu bagaimana orang tua zaman sekarang menerapkan aturan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk anak dan remaja mereka. Masing-masing orang tua pasti memiliki cara penanganan yang berbeda. Ada yang mampu menerapkan aturan yang aman namun dalam kenyataanya masih ada juga orang tua yang memang terkesan cuek  walau telah memahami bahaya yang mengancam anak-anak mereka. Bahkan ada yang sengaja melengkapi anak dengan gadget terkini agar tidak “mati gaya” dalam pergaulannya di sekolah maupun di lingkungannya bersama teman sebaya mereka.

Ya, semua kembali pada diri kita masing-masing. Jangan sampai semuanya menjadi terlambat dan berakibat fatal bagi anak-anak kita.

Diposting di Kompasiana.com 27 February 2013 | 23:49

Sumber Ilustrasi Gambar : cdn.zmescience.com

IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012
Memahami Remaja Labil Berdasarkan Perkembangan Otak Mereka

About Deasy Maria

Sekjen IDKITA

Related posts

  • Tunggu Anak Diperkosa Baru Sadar?

    Tunggu Anak Diperkosa Baru Sadar?

    9 Januari 2014

  • Memahami Remaja Labil Berdasarkan Perkembangan Otak Mereka

    Memahami Remaja Labil Berdasarkan Perkembangan Otak Mereka

    1 Maret 2013

  • Waspada Predator Seksual Online

    Waspada Predator Seksual Online

    24 Oktober 2012

  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
  1. Popular
  2. Recent
  • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

    5 Agustus 2014
  • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

    24 November 2012
  • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

    17 Desember 2012
  • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

    26 November 2012
  • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

    19 September 2012
  • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

    30 Desember 2016
  • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

    30 Desember 2016
  • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

    30 Desember 2016
  • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

    30 Desember 2016
  1. Recent Posts

    • PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif

      30 Desember 2016
    • Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet

      30 Desember 2016
    • Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos

      30 Desember 2016
    • Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi

      30 Desember 2016
  2. News in Pictures

    PBNU Minta Publik Bijak Gunakan Medsos
    Jokowi Ingin Ada Kampanye Masif untuk Penggunaan Medsos yang Positif
    Menkominfo: Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax di Internet
    Jokowi Minta Hukum Tegas dan Keras untuk Penebar Kebencian di Medsos
    Jokowi Perintahkan Evaluasi Media Online Penebar Hoax dan Provokasi
    Kasus Asusila Kediri: Terdakwa Dapat Dikenakan Penggabungan Tindak Pidana Selama 20 Tahun
    Tangani Masalah Yuyun Jangan Tergesa-gesa dan Asal-asalan!
    #NyalaUntukYuyun: Perangi Kekerasan Seksual Pada Anak!!
    Dialog Penanganan Kekerasan Online Pada Anak dan “Sex Tourism”
    IDKITA Mengisi Workshop EMAX Tentang Waspada Cyber-Bullying Terhadap anak
    HUT IIDI ke 60: IDKITA Bersama KOMNASPA Mengisi Seminar Tentang Kekerasan Anak
    IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak
    Darurat Nasional Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Indonesia
    Justeru MA yang Mengancam Terjadinya “Kiamat” Internet di Indonesia
    Dibalik Kisah Sebuah Sekolah “Kumuh” di Tengah Kota Ambon
    Memahami Cyberbullying dan Cyberstalking Secara Sederhana
    Sosialisasi Pemanfaatan TIK di Universitas Kristen Indonesia Maluku
    Tidak Semua Pedofil Memiliki Gangguan Jiwa
    Indar Atmanto di Mata Saya
  3. Popular Posts

    • Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      Talkshow Pemanfaatan TIK di Mall Taman Anggrek Jakarta

      5 Agustus 2014
    • Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      Ancaman Gangguan Kepribadian Karena Online

      24 November 2012
    • IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      IDkita Menyambut Hari Ibu Nasional 2012

      17 Desember 2012
    • Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012

      26 November 2012
    • IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      IDKita Kompasiana Dan Pustekkom Dikbud

      19 September 2012
  4. Kontak Kami

    Email :
    info@idkita.or.id
    Pengaduan/Konsultasi:
    aduan.idkita@gmail.com
    Phone (SMS) : 081328506987

    Konsultasi :
    valentino@idkita.com
    BB : 2BA9795D
    WA: 081212974432 (Konfirmasi Melalui SMS)
    Waktu : 18:00 - 22:00 WIB
  • blogger
  • youtube
  • twitter
  • rss
  • googleplus
  • facebook
© Copyright 2013, IDKITA Community All Rights Reserved. | Powered by WordPress | Designed by Idkita